Sinusitis: Pengertian, Gejala, dan Penanganannya

Sinusitis adalah salah satu kondisi medis yang sering dialami oleh masyarakat di seluruh dunia. Dalam pengertian medis, sinusitis adalah peradangan atau infeksi yang terjadi pada jaringan sinus, rongga kecil berisi udara yang terletak di sekitar hidung dan mata. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi virus, bakteri, atau jamur, serta alergi atau iritasi lingkungan (Rosenfeld et al., 2020).

sinusitis adalah, gejala sinusitis, ciri ciri sinusitis, obat sinusitis, sinusitis
sinusitis

Gejala Sinusitis

Gejala sinusitis sangat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum yang sering dilaporkan meliputi:

  1. Hidung tersumbat Hidung terasa mampet sehingga sulit bernapas dengan normal.

  2. Nyeri pada wajah Rasa nyeri atau tekanan di area wajah, khususnya sekitar mata, dahi, dan pipi.

  3. Sakit kepala Kepala terasa berat atau sakit yang sering kali diperparah ketika membungkuk.

  4. Demam Pada beberapa kasus, penderita sinusitis dapat mengalami demam ringan hingga sedang.

  5. Lendir hidung yang kental Lendir hidung berwarna kuning atau hijau yang menunjukkan adanya infeksi.

  6. Penurunan fungsi penciuman Kesulitan mencium bau atau kehilangan fungsi penciuman sementara.

Menurut studi oleh Fokkens et al. (2021), gejala-gejala ini sering menjadi indikator utama dari adanya sinusitis, baik akut maupun kronis.

Ciri-Ciri Sinusitis Akut dan Kronis

Ciri-Ciri Sinusitis Akut

  • Durasi kurang dari 4 minggu.

  • Gejala muncul mendadak dan sering kali disebabkan oleh infeksi virus.

  • Nyeri pada wajah yang lebih intens dan memburuk pada waktu tertentu, misalnya pagi hari.

Ciri-Ciri Sinusitis Kronis

  • Berlangsung lebih dari 12 minggu.

  • Gejala lebih ringan dibandingkan sinusitis akut tetapi berlangsung lama.

  • Dapat disebabkan oleh faktor alergi, polip hidung, atau infeksi bakteri berulang (Tan et al., 2020).

Penyebab Sinusitis

Faktor penyebab sinusitis dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu infeksi dan non-infeksi. Infeksi virus merupakan penyebab paling umum dari sinusitis akut. Selain itu, bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae juga sering ditemukan pada kasus sinusitis bakteri. Faktor non-infeksi seperti alergi, polusi udara, dan perubahan cuaca juga dapat memicu sinusitis kronis (Sedaghat, 2022).

Obat Sinusitis

Pengobatan sinusitis tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa pilihan obat sinusitis yang umum direkomendasikan:

  1. Dekongestan Obat ini membantu mengurangi pembengkakan pada rongga sinus sehingga pernapasan menjadi lebih lega. Contohnya adalah pseudoefedrin.

  2. Antibiotik Digunakan jika sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri. Antibiotik seperti amoksisilin sering diresepkan oleh dokter.

  3. Antihistamin Direkomendasikan untuk sinusitis yang dipicu oleh alergi. Obat ini bekerja dengan menghambat reaksi alergi dalam tubuh.

  4. Obat antiradang Steroid hidung seperti flutikason efektif untuk mengurangi peradangan kronis pada sinusitis.

  5. Pengobatan herbal Beberapa studi menunjukkan bahwa tanaman herbal seperti jahe dan kunyit memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi gejala sinusitis (Kariyawasam et al., 2021).

  6. Irigasi hidung Larutan saline digunakan untuk membersihkan rongga sinus dari lendir dan alergen.

Selain obat-obatan, menjaga pola hidup sehat seperti meningkatkan asupan cairan, istirahat yang cukup, dan menggunakan humidifier juga penting untuk mendukung proses pemulihan.

Komplikasi Sinusitis

Jika tidak ditangani dengan baik, sinusitis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti:

  • Infeksi pada tulang sekitar sinus (osteomielitis).

  • Penyebaran infeksi ke rongga mata yang dapat menyebabkan kebutaan.

  • Meningitis akibat infeksi yang menyebar ke otak.

Oleh karena itu, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala sinusitis tidak kunjung membaik setelah beberapa minggu.

Sumber:

  • Fokkens, W. J., Lund, V. J., Hopkins, C., et al. (2021). European position paper on rhinosinusitis and nasal polyps 2020. Rhinology, 58(S29), 1-464.

  • Kariyawasam, H. H., Rotiroti, G., & Scadding, G. K. (2021). Allergic rhinitis, chronic rhinosinusitis and asthma: Treatable traits. Clinical and Translational Allergy, 11(1), 1-12.

  • Rosenfeld, R. M., Piccirillo, J. F., Chandrasekhar, S. S., et al. (2020). Clinical practice guideline (update): Adult sinusitis. Otolaryngology—Head and Neck Surgery, 152(2_suppl), S1-S39.

  • Sedaghat, A. R. (2022). Chronic rhinosinusitis. American Journal of Otolaryngology, 43(1), 103200.

  • Tan, B. K., Li, H., & Panuganti, B. A. (2020). Epidemiology and pathogenesis of chronic rhinosinusitis. Proceedings of the American Thoracic Society, 17(2), 127-137.

Posting Komentar untuk "Sinusitis: Pengertian, Gejala, dan Penanganannya"