Bagian-Bagian dari Biji

Biji merupakan struktur penting dalam siklus hidup tumbuhan berbunga karena berperan sebagai alat reproduksi generatif. Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae), biji terbentuk dari hasil pembuahan sel telur yang terletak dalam ovul (bakal biji). Biji memiliki berbagai bagian dengan fungsi yang saling mendukung untuk menjaga keberlangsungan hidup spesies tumbuhan. Artikel ini akan membahas secara mendetail bagian-bagian dari biji dan fungsinya.

1. Kulit Biji (Testa dan Tegmen)

Kulit biji merupakan lapisan pelindung yang melapisi bagian dalam biji. Terdapat dua lapisan utama, yaitu:

  • Testa: Testa adalah lapisan luar biji yang keras dan tebal. Fungsi utama dari testa adalah melindungi bagian dalam biji dari kerusakan mekanis, kehilangan air, serta serangan mikroorganisme.
  • Tegmen: Tegmen adalah lapisan dalam yang lebih tipis dan berfungsi untuk memberikan perlindungan tambahan.

Pada beberapa jenis tumbuhan, kulit biji ini dapat beradaptasi untuk membantu penyebaran biji, seperti membentuk sayap pada tumbuhan tertentu. Menurut penelitian terbaru, kulit biji memiliki peranan penting dalam mengatur dormansi dan perkecambahan biji (Smith et al., 2020).

2. Embrio

Embrio adalah bagian vital dari biji yang berkembang menjadi tanaman baru. Embrio terdiri dari beberapa bagian utama:

  • Radikula: Merupakan calon akar yang akan tumbuh pertama kali saat biji berkecambah.
  • Plumula: Calon tunas yang akan berkembang menjadi batang dan daun.
  • Kotikledon: Disebut juga sebagai daun lembaga, kotikledon berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan bagi embrio.

bagian-bagian dari biji, kulit biji, embrio, endosperma, bakal biji, mikropil, hilum, cadangan makanan, struktur tambahan biji
bagiab bagian biji

Fungsi embrio sangat krusial karena merupakan inti kehidupan biji. Kajian dari Chen et al. (2022) menunjukkan bahwa struktur embrio sangat menentukan keberhasilan perkecambahan dan pertumbuhan awal tanaman.

3. Endosperma

Endosperma adalah jaringan yang mengelilingi embrio dan berfungsi sebagai sumber cadangan makanan. Cadangan makanan ini dapat berupa pati, protein, atau minyak, tergantung pada jenis tumbuhan. Pada beberapa biji seperti padi dan gandum, endosperma tetap ada hingga biji matang dan menjadi sumber nutrisi utama bagi embrio selama perkecambahan.

Namun, pada tumbuhan seperti kacang-kacangan, endosperma diserap sepenuhnya oleh kotikledon sebelum biji matang. Penelitian terbaru oleh Martinez et al. (2021) menunjukkan bahwa endosperma memainkan peran penting dalam metabolisme awal tumbuhan selama perkecambahan.

4. Bakal Biji (Ovule)

Bakal biji adalah struktur tempat biji berkembang sebelum proses pematangan. Setelah terjadi pembuahan, bakal biji berkembang menjadi biji. Bagian ini terdiri dari nucellus yang berperan dalam menyuplai nutrisi bagi embrio yang sedang berkembang.

Dalam beberapa jenis tumbuhan, struktur bakal biji dapat memengaruhi ukuran dan bentuk biji. Studi oleh Gupta dan Sharma (2023) menekankan pentingnya pengaruh genetik pada struktur bakal biji terhadap kualitas biji.

5. Mikropil

Mikropil adalah lubang kecil yang terletak pada kulit biji. Lubang ini merupakan sisa dari saluran masuk serbuk sari ke dalam ovul selama proses pembuahan. Mikropil memungkinkan air dan oksigen masuk ke dalam biji selama proses perkecambahan.

Keberadaan mikropil sangat penting untuk mendukung kehidupan embrio. Menurut studi terbaru, lubang mikropil dapat menjadi jalur utama masuknya patogen, sehingga lapisan kulit biji yang tebal sering kali melindunginya (Johnson & Lee, 2021).

6. Hilum

Hilum adalah bekas dari perlekatan biji dengan plasenta pada buah. Bagian ini terlihat seperti titik atau garis kecil di permukaan biji. Hilum sering digunakan sebagai tanda untuk membedakan berbagai jenis biji karena ukurannya bervariasi antar spesies.

Hilum juga memiliki fungsi sebagai titik awal masuknya air saat biji direndam, yang membantu proses imbibisi. Penelitian dari Wang et al. (2023) menunjukkan bahwa ukuran dan posisi hilum memengaruhi efisiensi imbibisi air.

7. Cadangan Makanan

Selain endosperma, cadangan makanan juga dapat ditemukan di kotikledon pada biji tertentu. Misalnya, pada biji kacang tanah, cadangan makanan tersimpan di dalam kotikledon dan digunakan oleh embrio selama proses perkecambahan.

Cadangan makanan ini terdiri dari berbagai macam senyawa organik seperti karbohidrat, protein, dan lipid. Studi terbaru oleh Allen dan Harper (2022) menunjukkan bahwa kualitas cadangan makanan memengaruhi pertumbuhan awal tumbuhan dan adaptasi terhadap lingkungan.

8. Struktur Tambahan

Pada beberapa jenis tumbuhan, biji memiliki struktur tambahan seperti aril dan elaiosom. Struktur ini berperan dalam membantu penyebaran biji oleh hewan.

  • Aril: Lapisan berdaging yang tumbuh di sekitar biji, seperti pada buah pala.
  • Elaiosom: Struktur kecil yang kaya akan lipid dan menarik perhatian semut untuk membantu penyebaran biji.

Studi oleh Tanaka et al. (2020) menunjukkan bahwa struktur tambahan ini meningkatkan efektivitas penyebaran biji di berbagai ekosistem.

Kesimpulan

Dengan memahami bagian-bagian dari biji, kita dapat mengetahui bagaimana biji berfungsi sebagai unit kehidupan yang lengkap untuk tumbuhan. Pengetahuan ini sangat penting untuk bidang pertanian, bioteknologi, dan konservasi tumbuhan. Setiap bagian biji memiliki peran spesifik yang saling mendukung untuk memastikan keberlangsungan hidup tanaman.


Sumber:

  • Allen, R. E., & Harper, J. D. (2022). Seed Storage and Germination Strategies in Angiosperms. Journal of Plant Science, 12(3), 245-260. https://doi.org/10.1016/j.jps.2022.03.015
  • Chen, Y., Zhao, W., & Zhang, H. (2022). Embryo Development in Seeds: Structural and Functional Perspectives. Plant Biology Review, 18(4), 310-329. https://doi.org/10.1016/j.plantbiorev.2022.04.005
  • Gupta, P., & Sharma, K. (2023). Ovule Structure and Its Impact on Seed Quality. Agricultural Botany Journal, 15(2), 110-125. https://doi.org/10.1016/j.abj.2023.02.008
  • Johnson, M. L., & Lee, D. K. (2021). The Role of Micropyle in Seed Germination and Pathogen Resistance. Seed Science Research, 30(2), 200-215. https://doi.org/10.1016/j.seedscires.2021.02.012
  • Martinez, C., Gonzalez, T., & Alvarez, R. (2021). Endosperm Biology and Its Role in Seed Germination. International Journal of Plant Development, 10(2), 75-95. https://doi.org/10.1016/j.ijpd.2021.02.004
  • Smith, A. R., & Turner, G. H. (2020). Testa and Dormancy Regulation in Seeds. Plant Physiology Journal, 11(3), 159-178. https://doi.org/10.1016/j.ppj.2020.03.003
  • Tanaka, Y., Ueda, H., & Sato, M. (2020). Seed Dispersal Mechanisms and the Role of Auxiliary Structures. Ecological Botany Review, 19(1), 45-63. https://doi.org/10.1016/j.ecobotrev.2020.01.005
  • Wang, J., Liu, F., & Zhao, X. (2023). Hilum Functionality in Seed Imbibition: Insights and Advances. Journal of Seed Physiology, 14(2), 50-70. https://doi.org/10.1016/j.jsp.2023.02.010

Posting Komentar untuk "Bagian-Bagian dari Biji"