Arti Breast Holder (BH) Pakaian Dalam Wanita
Breast Holder, yang lebih dikenal dengan singkatan BH, adalah salah satu jenis pakaian dalam wanita yang dirancang untuk menopang dan menutupi payudara. Istilah BH berasal dari bahasa Belanda “buste houder,” yang berarti penyangga payudara. BH memiliki sejarah panjang dan telah mengalami berbagai evolusi dalam desain dan fungsinya.
Sejarah Awal BH
Konsep penutup dada telah ada sejak zaman kuno. Pada abad ke-16, wanita Eropa dari kalangan aristokrat menggunakan korset untuk menonjolkan pinggang dan mengangkat payudara mereka. Namun, korset sering kali tidak nyaman dan membatasi gerakan. Pada awal abad ke-20, seorang sosialita bernama Mary Phelps Jacob menciptakan bra modern pertama pada tahun 1910. Bra ini pada dasarnya terdiri dari dua saputangan yang dijahit bersama dan diikat di leher, mirip dengan bikini halter top (Boorady, 2022).
BH |
Perkembangan BH di Indonesia
Di Indonesia, BH dikenal dengan berbagai nama seperti beha atau kutang. Sebelum masuknya pengaruh Eropa, wanita Indonesia terutama di Jawa dan Bali menggunakan kemben untuk menutupi dada mereka. Pada masa Hindia Belanda, penggunaan BH mulai diperkenalkan dan menjadi lebih umum di kalangan wanita Indonesia (Era.id, 2020).
Fungsi dan Manfaat BH
BH memiliki beberapa fungsi utama, termasuk menopang payudara, memberikan kenyamanan, dan meningkatkan penampilan. BH yang baik dapat membantu mengurangi ketegangan pada punggung dan bahu, serta mencegah masalah kesehatan seperti nyeri punggung. Selain itu, BH juga berperan penting dalam estetika, membantu membentuk siluet tubuh yang diinginkan (Kumparan, 2019).
Evolusi Desain BH
Seiring berjalannya waktu, desain BH telah mengalami banyak perubahan. Pada awalnya, BH dibuat dengan bahan yang sederhana dan desain yang minimalis. Namun, dengan perkembangan teknologi dan mode, BH kini tersedia dalam berbagai model, bahan, dan ukuran. Beberapa BH modern dilengkapi dengan fitur tambahan seperti kawat penyangga, bantalan, dan tali yang dapat disesuaikan untuk memberikan dukungan dan kenyamanan yang lebih baik (Kompas.com, 2022).
Tantangan dan Inovasi
Meskipun BH telah menjadi bagian penting dari pakaian dalam wanita, masih ada tantangan yang dihadapi dalam desain dan produksinya. Salah satu tantangan utama adalah menciptakan BH yang dapat memberikan dukungan optimal tanpa mengorbankan kenyamanan. Inovasi terus dilakukan untuk mengembangkan bahan yang lebih ringan dan lebih fleksibel, serta desain yang lebih ergonomis untuk memenuhi kebutuhan wanita modern (Justfiori.com, 2022).
Pengaruh Budaya dan Sosial
Penggunaan BH juga dipengaruhi oleh faktor budaya dan sosial. Di beberapa budaya, BH dianggap sebagai simbol kebebasan dan emansipasi wanita. Namun, ada juga pandangan yang mengkritik BH sebagai alat penindasan yang memaksa wanita untuk menyesuaikan diri dengan standar kecantikan tertentu. Diskusi tentang peran BH dalam masyarakat terus berkembang, mencerminkan perubahan nilai dan norma sosial (Kumparan, 2020).
Sumber:
- Boorady, L. (2022). The Evolution of the Bra: From Corsets to Modern-Day Comfort. Journal of Fashion History, 18(3), 145-162.
- Era.id. (2020). Sejarah BH atau Kutang untuk Pakaian Dalam Wanita. Diakses dari Era.id
- Justfiori.com. (2022). Sejarah dan Asal-Usul Bra / Buste Houder (BH). Diakses dari Justfiori.com
- Kompas.com. (2022). Dari BH hingga WC, Singkatan Ini Sering Disebut tapi Tak Tahu Artinya. Diakses dari Kompas.com
- Kumparan. (2019). Sejarah Bra, Dikenal dengan Sebutan BH hingga Kutang di Indonesia. Diakses dari Kumparan
Posting Komentar untuk "Arti Breast Holder (BH) Pakaian Dalam Wanita"